Rabu, 28 November 2007

seberapa besar kah manfaatnya?????

PLN Umumkan Lelang Tiga Proyek PLTU 10.000 MW

23/05/07 20:13
Jakarta (ANTARA News) - PT PLN (Persero) mengumumkan hasil lelang tiga proyek percepatan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 10.000 Mega Watt (MW), dimana calon pemenangnya didominasi oleh konsorsium China.

Humas PLN dalam siaran persnya di Jakarta, Rabu, menyebutkan, hasil lelang yang telah diputuskan pada 22 Mei 2007 adalah untuk PLTU Teluk Naga (Banten) 3x300 MW, PLTU Pelabuhan Ratu (Jawa Barat) 3x300 MW dan PLTU Pacitan (Jawa Timur) 2x300 MW.

Untuk PLTU Teluk Naga, calon pemenang pertama adalah konsorsium Dongfang Electric Corp dan PT Dalle Energy dengan harga evaluasi 4,43 sen dolar AS/kWh atau Rp406,44/kWh. Sementara calon pemenang kedua adalah konsorsium Citic Group, PT Pembangunan Perumahan dan PT Hutama Karya dengan harga 4,69 sen dolar/kWh atau Rp429,53/ kWh.

Calon pemenang PLTU Pelabuhan Ratu ada tiga yaitu konsorsium Shanghai Electric Corporation, PT Maxima Infrastruktur dengan harga 4,30 sen dolar/kWh (Rp394,25/kWh), konsorsium China National Heavy Machinery Corp (CHMC), Shandong Electric Power Construction, PT. Mega Power Mandiri dengan harga 4,44 sen dolar/kWh (Rp406,89/kWh) dan Joint Operation Guang Xi Electric Power-PT Adi Karya dengan harga 4,59 sen dolar/kWh (Rp420,55/ kWh).

Sementara untuk PLTU Pacitan, calon pemenangnya adalah konsorsium Dongfang Electric Corporation, PT Dalle Energy dengan harga 4,34 sen dolar/kWh (Rp397,84/kWh), kemudian konsorsium Shanghai Electric Corporation, PT. Maxima Infrastruktur dengan harga 4,35 sen dolar/kWh (Rp398,76/ kWh) dan konsorsium Harbin Power Engineering Co Ltd, PT Mitra Selaras Hutama Energi dengan harga 4,91 sen dolar AS/kWh (Rp449,66/kWh).

Dikatakannya, dengan pengumuman tersebut setelah masa sanggah sesuai ketentuan yang berlaku maka akan diterbitkan LoI (Letter of Intent).

Pada Maret lalu, PLN telah menandatangani kontrak engineering, procurement, and construction (EPC) atas lima proyek percepatan PLTU lainnya yaitu Suralaya 1x625 MW dengan kontraktor CNTIC China, Labuhan 2x316 MW dengan Chengda, Indramayu 3x330 MW dengan Sinomach, PLTU Paiton 1x660 MW dengan Harbin Power dan PLTU Rembang 2x316 MW dengan Zelan.

Sementara untuk dua proyek pembangkit listrik lagi yakni PLTU Tanjung Jati Baru 1x600 MW di pantai utara Jateng dan PLTU Tanjung Awar-Awar 2x300 MW di Tuban, Jatim, masih menghadapi sejumlah masalah.

PLTU Awar-Awar kemungkinan ditender ulang karena terkendala penyediaan lahan serta kepastian pendanaan dari China. Sedangkan PLTU Tanjung Jati Baru sedang dikaji untuk memindahkan lokasinya dari Jepara ke Cilacap, Jateng.(*)

(Sumber antara 2007)

Pembangkit Listrik Tenaga Uap akan Dibangun di Tangerang
Selasa, 22 Agustus 2006 | 20:43 WIB

Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan segera membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 3 X 300 Megawatt di Desa Lontar Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang. Pembangunan ini sebagai upaya percepatan Deversifikasi Energy yang akan dilaksanakan di tiga daerah yaitu PLTU Teluk Naga, Suralaya dan Labuan.

Kepala Sub Bidang Tata Ruang dan Pertanahan Badan Perencanaan Daerah Kabupaten Tangerang, Oting Ruhiyat mengatakan saat ini rencana pembangunan PLTU tinggal menunggu rekomendasi yang dikeluarkan Bupati Tangerang Ismet Iskandar dan ijin prinsip oleh Plt Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiah. "Pemerintah daerah hanya diuntungkan dari pembagian retribusi dan penyerapan tenaga kerja saja," ujarnya, Selasa (22/8).

Berdasarkan hasil prensentasi pembangunan PLTU Teluk Naga pada 17 Juli lalu, kata Oting, ada perubahan lokasi dan kapasitas terpasang untuk PLTU di Tangerang. Semula lokasinya di Desa Tanjung Burung Teluk Naga lalu dipindahkan di Desa Lontar, Kecamatan Kemiri. Kapasitas terpasang awal 2 X 300 Megawatt lalu menjadi 3 X 300 Megawatt. "Perubahan setelah dilakukan studi kelayakan dan diputuskan oleh PLN," katanya.

PLTU Teluk Naga akan dibangun diatas lahan seluas 100 hektar. Lahan yang akan digunakan adalah eksiting tambak udang dan status tanah milik PT Perhutani. Tidak ada pemukiman diatas lahan itu. Luas jalan masuk 2-2,5 meter diatas tanggul sungai Cilontar. "Saat ini juga sedang dilakukan studi analisis mengenai dampak lingkungannya," kata Oting.

Joniansyah

(TEMPO Interaktif, Jakarta)


Tidak ada komentar: