Selasa, 11 Desember 2012

Kiat Memotret Acara Budaya "On the Spot"

Gelar Budaya Nusantara adalah acara budaya yang digagas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Taman Mini Indonesia Indah sebagai upaya agar berbagai tradisi dan kebudayaan Indonesia tetap hidup dan diapresiasi. Untuk tahun 2012 ini, yaitu akhir Oktober lalu, acara-acara budaya yang digelar secara umum adalah ritual pangan.

Daerah- daerah yang diangkat kali ini adalah Kasepuhan Cisitu (Banten), Paninjauan (Sumatera Barat), Tutup Ngisor (Jawa Tengah), Dayak Kahan Bahau (Kalimantan Timur), Osing (Banyuwangi, Jawa Timur), Manggarai (Nusa Tenggara Timur), dan Ngara Toro (Sulawesi Tengah).

Gelar Budaya Nusantara 2012 (GBN) sudah berlangsung dengan baik dan pemenang lomba fotonya juga sudah diumumkan. Yang menarik untuk dibahas adalah lomba fotonya. Terlihat bahwa sebagian besar peserta lomba telah gagal menyajikan foto dengan baik sesuai standar lomba. Sebagian besar foto yang masuk adalah foto-foto sekadar dokumentasi acara GBN tersebut alias secara estetika tidak menarik.

”Bagus”-nya sebuah foto bisa dibagi menjadi dua definisi. Definisi pertama adalah bagus yang artinya sesuai dengan target untuk apa foto itu dibuat. Sebagai contoh, foto untuk pasfoto yang bagus adalah yang tidak memejamkan mata, juga proporsi ukuran wajah dan bidang fotonya seimbang. Namun, foto bagus untuk pasfoto belum tentu bagus untuk hiasan dinding, bukan?

Sementara definisi kedua adalah indah yang artinya menyenangkan untuk dilihat. Walau begitu, indah untuk si A belum tentu indah untuk si B.

Foto bagus belum tentu indah. Sebagai contoh adalah soal pasfoto tadi. Sebaliknya, foto indah belum tentu bagus. Foto artis cantik tersenyum mungkin indah dan menyenangkan untuk dilihat. Namun, kalau dipakai untuk KTP, mungkin ditolak petugas kelurahan alias dianggap tidak bagus.

Untuk kategori perlombaan foto, agar sebuah foto bisa menang, harus bagus sekaligus indah. Bagus di sini adalah bisa merekam sebuah titik penting GBN, sementara indahnya adalah menyenangkan untuk dilihat, tidak ruwet, dan sebagainya. Pada ajang lomba foto GBN 2012 ini, sebagian besar foto yang masuk tidak indah dan juga tidak bagus.

Ketidakbagusan foto kontestan umumnya terjadi karena:

1. Tidak terlalu terasa suasana acara GBN karena terlalu banyak hal tidak penting masuk ke dalam gambar. Hal tidak penting adalah benda-benda atau manusia yang walau memang ada di lokasi, secara umum tidak khas GBN

2. Disajikan dengan salah, misalnya memotret satu titik acara, tetapi bukan titik penting acara tersebut. Yang melihat foto tersebut tidak merasa mendapat impresi dari acara.

Sementara ketidakindahan foto kontestan terjadi karena:

1. Memakai lensa yang tidak sesuai, misalnya seharusnya dibutuhkan lensa tele, tetapi memakai lensa pendek.

2. Memakai lensa dan setting yang tidak sesuai. Dibutuhkan latar belakang yang blur, tetapi karena salah setting atau memang kemampuan lensanya tidak memadai, jadilah fotonya tajam di segala area. Akibatnya, tidak ada bagian yang menonjol di dalam foto alias semua menonjol dan tak jelas mau ”bicara” apa.

3. Salah memilih angle alias salah memilih sudut pemotretan. Salah angle mengakibatkan foto menjadi tidak enak dilihat. Memang, masalah angle adalah masalah yang tak bisa didefinisikan dengan tegas karena juga menyangkut selera. Namun, foto yang salah angle bisa dirasakan semua orang alias memang tak enak dilihat. Begitu banyaknya saingan yang ikut memotret membuat pemilihan angle menjadi sulit.

Selanjutnya, ini adalah kiat-kiat memotret acara budaya, terutama on the spot seperti GBN 2012 ini:

1. Usahakan tahu persis tipe acara yang digelar: apakah tari, acara ritual atau demonstrasi sebuah kegiatan. Pelajari apa saja esensi acara itu. Kalau tari, bagian mana yang sangat menggambarkan tarian itu. Cari ciri khas tarian itu. Kalau acara ritual demo kegiatan budaya, cari mana titik terpenting dari kegiatan itu, titik yang memang mewakili semua kegiatannya.

2. Cari angle terbaik, dalam arti bisa menggambarkan poin nomor satu tadi, tetapi juga bisa mengisolasi latar belakang agar hanya bagian penting yang masuk bidang foto.

3. Pakailah lensa yang mudah untuk membuat blur latar belakang, mudah membuat isolasi. Secara umum, untuk lomba foto on the spot seperti GBN 2012 ini, lensa tele dan wide angle ekstrem adalah yang terbaik mengingat banyaknya peserta saingan dan juga sempitnya area. Lensa tanggung seperti 18-55 mm sulit untuk bisa menghasilkan foto indah dan bagus di area seperti GBN 2012.

source: kompas.com